Jumat, 04 Februari 2011

Luasnya Cangkupan Ilmu Biotek

Mikroorganisme yang ada di bumi tak terhitung jumlah jenis dan macamnya. Sayangnya, perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi yang telah dicapai manusia saat ini belum mampu menaksir total jenis mikroorganisme yang ada di bumi.


Padahal hampir seluruh jenis habitat di bumi memiliki mikroorganisme, mulai dari puncak gunung bersalju hingga dasar laut yang terdalam, dari kawah gunung berapi sampai dinginnya es di kutub, bahkan dari air liur hewan mamalia yang terbesar sampai isi perut seekor rayap.


Salah satu keterbatasan Iptek adalah dalam hal menumbuhkan mikroorganisme, sehingga perkembangan terakhir diperkenalkan istilah mikroorganisme yang dapat dikulturkan (culturable microorganisms) dan mikroorganisme yang tidak/belum dapat dikulturkan (unculturable microorganisms).



Bagi masyarakat awam, arti penting mikroorganisme ditentukan seberapa besar mikroorganisme tersebut dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kesejahteraan manusia. Mikroorganisme yang telah diidentifikasi oleh para mikrobiologiwan meliputi bakteri, fungi dan yeast, belum banyak diketahui potensinya, apalagi dimanfaatkan. Diperlukan upaya berkelanjutan jika berniat mengisolasi, mendata, mengkulturkan, dan menskrining potensi pemanfaatan seluruh mikroorganisme yang ada di bumi.


Namun demikian, dalam kurun waktu kurang dari satu dasawarsa terakhir, dengan kemajuan dalam teknik biologi molekuler dalam melakukan isolasi dan karakterisasi biodiversitas mikroorganisme, ada harapan meng-eksplorasi mikroorganisme bumi yang lebih progresif.


Potensi pemanfaatan biodiversitas mikroorganisme kemungkinan tidak perlu lagi melalui tahapan konservatif yang dimulai dengan isolasi, kultivasi, skrining, optimasi dan preservasi.


Dengan teknik biologi molekuler, dapat diisolasi gen-gen dari mikroorganisme yang sampai saat ini termasuk dalam kelompok unculturable microorganisms, untuk kemudian ditransfer ke bakteri yang telah sejak lama dikembang- biakkan oleh manusia. Transfer gen bertujuan agar bakteri transgenik yang dihasilkan mampu mengekspresikan produk-produk dari gen yang ditransfer.


Para ahli sadar bahwa nilai ekonomi yang paling tinggi akan diperoleh dari tingkat kesulitan yang tertinggi. Beberapa hal yang masuk dalam kriteria tingkat kesulitan tinggi adalah kondisi-kondisi ekstrem yang mendukung kehidupan makhluk hidup pada umumnya, seperti suhu, tekanan, keperluan oksigen, dan pH.



Mikroorganisme yang hidup pada kondisi-kondisi ekstrem, pada saat ini disebut sebagai mikroorganisme ekstremofil. Mikroorganisme yang hidup pada kondisi suhu ekstrem tinggi disebut termofilik, sementara yang hidup pada suhu ekstrem rendah disebut psikrofilik.


Mikroorganisme yang hidup pada kondisi ekstrem bertekanan tinggi disebut barofilik, sementara mikroorganisme yang hidup pada kondisi ekstrem akan tidak adanya oksigen biasa disebut anaerobik. Kondisi lingkungan yang ekstrem asam (pH rendah) akan dihuni oleh mikroorganisme asidofilik, dan lingkungan ekstrem basa akan dihuni oleh mikroorganisme basofilik.


Prinsip di atas yang ber-thesis-kan bahwa nilai ekonomi tertinggi akan diperoleh dari tingkat kesulitan tertinggi, memotivasi para ahli bioteknologi untuk berlomba mengeksplorasi mikroorganisme-mikroorganisme ekstremofil. Keberhasilan mengeksplorasi mikroorganisme ekstremofil sangat besar manfaatnya bagi industri pada khususnya, maupun kesejahteraan manusia umumnya. Manfaat mikroorganisme ektremofil dan atau gen-gen daripadanya di bidang industri, adalah dalam mengurangi tingkat kebutuhan energi yang cukup signifikan.


Industri Pulp dan Kertas
Sebagai contoh adalah industri pulp dan kertas. Sampai sekarang ini proses pulping dan pemutihan kertas dilakukan secara kemo-mekanik dengan produktivitas dan kualitas kertas yang tinggi.
Namun lambat laun, industri pulp dan kertas memberi kontribusi terhadap pencemaran dan kerusakan lingkungan yang makin parah.



Ternyata proses kemo-mekanik selama pulping dan bleaching telah menghasilkan limbah yang sangat mencemari lingkungan. Industri pulp dan kertas mulai beralih pada teknologi bersih dengan menggunakan enzim (biokatalis) dalam pulping dan bleaching, seperti enzim selulase, mannanase, dan xylanase.

Pada era sekarang sebagian besar industri pulp dan kertas menggunakan teknologi enzim. Seperti kita ketahui proses pembuatan bubur kayu dan pembuatan kertas terjadi pada suhu yang tinggi. Sehingga sudah barang tentu enzim yang digunakan pada proses tersebut harus tahan suhu tinggi. Bahkan tidak hanya tahan, melainkan juga sebaiknya justru pada suhu tinggi tersebut biokatalis yang digunakan mempunyai aktivitas yang paling optimal.

Dari mana enzim yang tahan suhu tinggi itu dihasilkan? Jawabannya dari mikroorganisme yang bersifat thermofil, seperti Bacillus stearothermophilus dan Clostridium sp. yang tahan hidup pada lingkungan dengan kisaran suhu 50 – 70 oC. Contoh enzim thermofil lain yang telah luas pemakaiannya di bidang bioteknologi adalah enzim polimerase DNA yang berasal dari bakteri Thermus aquaticus. Taq polimerase dikenal sebagai enzim yang digunakan pada teknik PCR (Polymerase Chain Reaction), sebuah metode untuk mengamplifikasi (melipatgandakan) sekuen DNA yang dilakukan pada suhu tinggi antara 70 – 90 oC.


Menyimak arah perkembangan bioteknologi dunia yang terjadi amat cepat, maka para ahli berlomba-lomba mengeksplorasi mikroba-mikroba termofilik bahkan hipertermofilik baru yang menghasilkan enzim dengan ketahanan suhu yang lebih tinggi dibandingkan yang telah ada di pasar sekarang ini. Sumber-sumber mikroba termofilik di antaranya adalah mata air panas, kawah gunung berapi, dan palung laut dalam serta gunung api bawah laut



Nah, bisa kita bayangkan hal semacam ini juga merupakan cangkupan ilmu Bioteknologi. Jadi pastinta kita nanti tidak akan kebingungan mencari ide untuk skripsi kan??


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Apa Itu Bioteknologi Pangan???





Akhir-akhir ini banyak bahkan hampir seluruh mahasiswa THP prodi ITP mengalami kebingungan tentang minat studi yang akan diambil. Saya sendiri juga mengalami hal tersebut. Namun pada akhirnya pilihan saya jatuh pada minat studi Bioteknologi Pangan dan Agroindusti. Meskipun dengan berbagai pertimbangan dan pergumulan, akhirnya saya memantapkan diri untuk mengambil minat tersebut. Ada beberapa alasan yang meyakinkan saya mengambil minat tersebut. Padahal, pada dasarnya saya tidak begitu menyukai tantang perkuliahan yang memaksa kita untuk menghafal.Dan jika dilihat dari track record nilai-nilai mata kuliah yang berbau teknologi pengolahan mendapat bagus-bagus. Terlebih saya telah mendapat kepercayaan dari salah satu dosen untuk mengoreksi hasil UAS teman-teman saya.


Menurut saya bidang ilmu bioteknologi memiliki ruang lingkup bahasan yang sangat luas. Terlebih ilmunya yang selalu berkembang karena perubahan jaman sehingga akan sangat bagus dalam prospek kerja nantinya. Selama menjalani studi, ilmu tentang teknologi pengolahan akan banya diterima karena proporsi terbesar mata kuliah yang diberikan yaitu mata kuliah berbau tenologi pengolahn. Jadi jika saya mengambil minat Biotenologi dan Agroindustri maka saat lulus nanti, ilmu yang saya dapat akan lebih beraneka ragam dan luas.


Perkembangan bioteknologi :

1.Era bioteknologi generasi pertama Þ bioteknologi sederhana.

Penggunaan mikroba masih secara tradisional, dalam produksi makanan dan tanaman serta pengawetan makanan.

Contoh: pembuatan tempe, tape, cuka, dan lain-lain.

2.Era bioteknologi generasi kedua.

Proses berlangsung dalam keadaan tidak steril.

Contoh:

a. produksi bahan kimia: aseton, asam sitrat

b. pengolahan air limbah

c. pembuatan kompos

3.Era bioteknologi generasi ketiga.

Proses dalam kondisi steril.

Contoh: produksi antibiotik dan hormon


4. Era bioteknologi generasi baru Þ bioteknologi baru.

Contoh: produksi insulin, interferon, antibodi monoklonal



Bioteknologi Dalam Produksi Pangan

1. MAKANAN BAHAN SUSU

Prinsipnya adalah memfermentasi susu menghasilkan asam laktat.

1.Keju

Mikroba: Propiabacterium (bakteri asam laktat) yang juga berperan memberi rasa dan tekstur keju.

2.Yoghurt

Mikroba: 1. Lactobacillusbulgaris Þ pemberi rasa dan aroma

……….. 2. Streptococcus thermophilus Þ menambah keasaman

3. Mentega

Mikroba: Leuconostoc cremoris


2. MAKANAN NON SUSU

1. Roti, asinan, dan alkohol (bir, anggur “wine”, rum), oleh ragi

2. Kecap, oleh Aspergillus oryzae

3. Nata de Coco, oleh Acetobacter xilinum

Prinsipnya adalah pemecahan amilum oleh mikroba menghasilkan gula, yang kemudian difermentasi

4. Cuka, oleh Acetobacter aseti

Alkohol difermentasi dalam kondisi aerob

Bioteknologi Dalam Industri

1.Asam Sitrat

mikroba : Aspergillus niger

bahan : tetes gula dan sirup

Fs. Asam Sitrat : pemberi citarasa, pengemulsi susu, dan antioksidan. Umumnya asam ini banyak terdapat pada jeruk.

2. Vitamin

- B1 oleh Assbya gossipii

- B12 oleh Propionibacterium dan Pseudomonas

3.

Enzim

a. Amilase Þ digunakan dalam produksi sirup, kanji, glukosa.

Glukosa isomerase : mengubah amilum menjadi fruktosa.

Fruktosa digunakan sebagai pemanis makanan menggantikan sukrosa.

mikroba: Aspergillus niger

…………Aspergillus oryzae

…………Bacillus subtilis

b. Protease

- digunakan antara lain dalam produksi roti, bir

- protease proteolitik berfungsi sebagai pelunak daging dan ..campuran deterjen untuk menghilangkan noda protein

mikroba: Aspergillus oryzae

…………Bacillus subtilis

c. Lipase

Antara lain dalam produksi susu dan keju Þ untak meningkatkan cita rasa.

mikroba: Aspergillus niger

……….. Rhizopus spp

d. Asam Amino

- asam glutamat Þ bahan utama MSG (Monosodium Glutamat)

- Lisin Þ asam amino esensial, dibutuhkan dalam jumlah besar

..oleh ternak.

Keduanya oleh Corynobacterium glutamicum



Semoga gambaran diatas dapat membantu anda semua dalam menentukan minat.


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Tentang Biotek lagi...





Banyak juga persepsi atau anggapan yang menyebutkan bahwa saat penelitian/skripsi tentang bioteknologi itu mahal. Hal tersebut tidak sepenuhnya benar, bahkan salah menurut saya.
Bidang ilmu bioteknologi sangatlah luas, sehingga cukup banyak topik yang dapat diangkat dalam suatu penelitian atau skripsi.

Misalnya jika anda mengambil topik tentang biologi molekuler misal yang lebih spesifik pada pemotongan DNA menggunakan Teknik PCR (Polymerase Chain Reaction), pastinya biaya anda butuhkan sangat besar jika dibandingkan dengan penggunaan teknologi fermentasi.

Sekilas tentang PCR






Polymerase Chain Reaction (PCR) adalah teknik yang paling umum digunakan oleh para peneliti bidang Biologi molekuler dan Genetika. Prinsip umum kerja PCR adalah menggandakan potongan DNA tertentu dengan bantuan enzim. Sejak ditemukan pertama kali mesin PCR (nama lainnya Thermal Cycler) oleh Karry Mullis pada tahun 1984, kini hampir semua kegiatan di bidang biologi molekuler, genetika, kedokteran hingga forensik tidak lepas dari PCR. Wajar  jika The Royal Swedish Academy of Sciences mengganjar Mullis dengan Hadiah nobel pada tahun 1993.

rinsip kerja PCR adalah menggandakan potongan DNA tertentu dari seluruh untaian DNA, baik yang berasal dari DNA sel inti (nukleus) maupun organel sel seperti DNA mitokondria (mtDNA) atau Ribosom (rDNA). Untuk mendapat potongan DNA, diperlukan Primer yang berfungsi untuk menandai dimana ujung DNA yang akan digandakan. Primer biasanya berpasangan, yaitu Primer forward untuk menandai ujung depan untai DNA dan Primer Reverse untuk menandai dari ujung belakang. Karena DNA terdiri dari 2 untai pilinan ganda (double strand), maka DNA Primer forward bekerja pada strand yang satu sementara Primer Reverse bekerja pada untai pilinan yang satunya

da 3 tahap dalam kerja PCR, yaitu Denaturing, Annealing dan Extension.

  1. Denaturing adalah proses memisahkan 2 untai pilinan DNA. Pada tahap ini, ikatan hidrogen yang menyatukan kedua pilinan itu terlepas sehingga masing-masing akan menjadi untai tunggal. Biasanya suhu Denaturing berkisar antara 92-94 derajat celcius.
  2. Annealing adalah tahapan dimana primer forward dan reverse mencari pasangannya di untai-untai DNA. Jika tepat maka dia akan melekat. Suhu Annealing biasanya berkisar antara 40-55 derajat Celcius. Suhu yang biasanya umum dipakai adalah 50-52 derajat C.
  3. Setelah itu, mesin PCR akan kembali memanaskan 'sup DNA' lagi ke suhu 72 derajat celcius agar Taq polymerase bekerja menggandakan potongan DNA. 
Biasanya ketiga tahap ini diulang sebanyak 30 kali untuk mendapatkan 1.073.741.766 atau satu miliar tujuh pulih tiga juta tujuh ratus empat puluh satu ribu tujuh ratus enam puluh enam  kopi / clone potongan DNA.
 Jadi, mahal tidaknya suatu penelitian bergantung pada anda sendiri.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Apa itu Ilmu dan Teknologi Pangan??

 

Memang biasa agak disepelekan masalah pangan oleh beberapa orang dan menganggap pangan itu bagian dari pertanian. Biasanya agak jengkel juga saat ditanya "Kuliah Jurusan apa?", aku menjawab "Teknologi Pangan", orang tersebut langsung menambahkan "Ooo...pertanian ya...".
Pangan merupakan aspek terpenting untuk dapat menjalani hidup. Bahkan ada istilah "Sandang,Pangan,Papan" atau "Pakaian, makanan, dan tempat tinggal".
Jadi, jika mempelajari ilmu pangan, pasti akan sangat dibutuhkan nantinya. Sebagai contoh, saat anda masuk ke supermarket apapun, produk jenis apa yang banya ditawarkan?? Pangan pastinya. Saat menonton TV, iklan produk apa yang paling sering muncul?? Pangan pastinya.
Maka jika anda bertanya pada saya ilmu yang dibutuhkan saat ini dan mendatang apa, pastinya saya akan menjawab "Ilmu Pangan".


Ilmu pangan adalah suatu disiplin ilmu yang menerapkan dasar-dasar biologi, fisika, kimia dan teknik dalam mempelajari sifat-sifat bahan pangan, penyebab kerusakan bahan pangan dan prinsip-prinsip yang mendasari suatu pengolahan pangan. Sedangkan teknologi pangan adalah suatu bidang keahlian dan bidang profesi yang mencakup aplikasi ilmu dasar antara lain kimia, fisika dan mikrobiologi, serta prinsip-prinsip keteknikan (engineering), ekonomi dan manajemen pada seluruh mata rantai penggarapan bahan pangan dari sejak dipanen sampai menjadi hidangan, yang meliputi meliputi aspek-espek pengembangan pangan baru, penanganan bahan mentah, pengolahan, pengawetan, penyimpanan dan pengemasan, pemasaran (distribusi, penilaian mutu), pemanfaatan (aseptabilitas dan nilai gizi) dan kesehatan masyarakat agar bahan pangan dapat digunakan seefisien mungkin untuk kesejahteraan umat manusia.
Program pendidikan teknologi pangan adalah bidang keahlian dan profesi yang mencakup aplikasi ilmu dasar, yaitu kimia, fisika dan mikrobiologi, serta prinsip-prinsip keteknikan, ekonomi dan manajemen pada seluruh mata rantai penggarapan bahan pangan dari sejak dipanen sampai menjadi produk pangan yang siap dikonsumsi.
Aspek yang tercakup di dalam pendidikan teknologi pangan adalah penanganan bahan baku dan ingredien pangan, pengolahan dan rekayasa proses, pengembangan produk pangan baru, pengawetan, penilaian keamanan, mutu dan nilai gizi, pengemasan, penyimpanan, distribusi dan pemasaran.
Untuk menguasai teknologi pangan diperlukan dasar ilmu pangan, yaitu disiplin ilmu yang menerapkan ilmu biologi, fisika, kimia dan teknik dalam mempelajari sifat-sifat bahan pangan, penyebab kerusakan bahan pangan dan prinsip-prinsip yang mendasari suatu pengolahan pangan. 

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer