Rabu, 30 Januari 2013

AGROINDUSTRI MANIS

”AGROINDUSTRI MANIS” SEBAGAI UPAYA PENGEMBANGAN WISATA SEJARAH PABRIK GULA DENGAN NILAI EDUKASI DAN BENEFIT BAGI PABRIK GULA DI LINGKUNGAN PTPN X

Agi Arinta
Universitas Brawijaya Malang
Email: arintaagi@gmail.com



A. PENDAHULUAN
     1. Latar Belakang
Produktivitas dari  alam mempunyai banyak ragam. Terlebih dari dunia perkebunan seperti tebu, kakao, kopi, dan komoditas lainnya. Tebu merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia untuk menghasilkan produk utama berupa gula pasir. Di Indonesia industri pengolahan gula pemerintah dibawah tanggung jawab PTPN ( PT. Perkebunan Nusantara ) yang berada dibawah kementrian BUMN ( Badan Usaha Milik Negara).
PTPN X merupakan penggabungan kebun-kebun di Jawa Tengah dan Jawa Timur dari eks PTP XIX, PTP XXI-XXII dan PTP XXVII. Di bentuk berdasarkan PP No. 15 Tahun 1996, tanggal 14 Pebruari 1996. Terdapat 12 Pabrik Gula (PG) diantaranya PG. Kria, PG. Watoetoelis, PG. Toelangan, PG. Kremboong, PG. Gempolkrep, PG. Djombang Baru, PG. Tjoekir, PG. Lestari, PG. Meritjan, PG. Pesantren Baru, PG. Ngadirejo, dan PG. Modjopanggong.
Tanaman tebu ditanam pada areal lahan sawah dan lahan kering seluas 65.320 ha yang terdiri dari areal tebu sendiri seluas 2.857,10 ha dan areal tebu rakyat 62.462,90 ha. Produksi dari komoditi tebu tersebut dihasilkan 213.219 ton gula, 12.138 gula industri, dan 229.033 ton tetes (Molases).
Pabrik Gula (PG) tidak selalu berproduksi penuh 12 bulan dalam 1 tahun, namun hanya selama masa panen tebu yaitu selama 6 bulan (juni/juli-november/desember). Selebih dari bulan tersebut aktivitas pabrik gula diisi dengan melakukan perbaikan serta perawatan mesin.
Pabrik Gula di lingkungan PTPN X merupakan pabrik gula dengan nilai sejarah tinggi. Hal tersebut ditunjukan dengan bangunan-bangunan yang masih asli dari jaman penjajahan Belanda. Sebab, sebagian besar pabrik-pabrik gula yang ada di Indonesia yang ada sekarang ini merupakan peninggalan Belanda. Maka dari itu, sebagai warisan, Pabrik Gula harus dijaga nilai sejarahnya. Namun, yang terjadi saat ini adalah image dari pabrik gula yang digambarkan sebagai pabrik yang kotor, gelap, sepi saat tutup giling dan riuh saat buka giling. Di sisi lain, peran pabrik dalam bidang sosial selama ini dilakukan utamanya pada saat menjelang buka giling dengan beberapa kegiatan seperti pasar malam, doa bersama, olahraga, dan kegiatan lainnya.
Selama ini, belum ada suatu program dari PTPN X yang ditujukan untuk membuka hubungan dengan masyarakat umum terlebih dengan nilai edukasi dan benefit dari kegiatan tersebut. Maka dari itu, saya memiliki gagasan untuk membuat suatu program yang bernama “Agrowisata Manis”. Program tersebut meliputi pembukaan Pabrik Gula pada masyarakat umum yang direpresentasikan oleh museum gula ditiap-tiap PG di lingkungan PTPN X. Selain itu juga dilakukan program Field Trip ke bagian-bagian proses pabrik sekaligus penjelasan proses pembuatan gula dari tebu hingga menjadi gula pasir. Serta mengadakan pelatihan produk berbasis gula dan membuka akses informasi untuk melakukan kerjasama dengan PG terutama bagi masyarakat yang ingin berwirausaha. Tidak tertinggal membuka stand penjualan produk-produk dari PG tersebut maupun produk olahan gula yang dibuat oleh masyarakat.


    2. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari program ini adalah untuk mengembangkan Agrowisata Pabrik Gula di lingkungan PTPN dengan nilai edukasi dan benefit yang mendatangkan keuntungan bagi Pabrik Gula.
            Sedangkan manfaat program ini diantaranya yaitu:
-          Memberikan masukan kepada pabrik gula di lingkungan PTPN X mengenai pengembangan pabrik gula berbasis agrowisata memanfaatkan segala potensi dari setiap pabrik gula yang ada dengan nilai edukasi dan benefit bagi pemasukan tambahan pabrik gula.
-          Mengeksplorasi dan menjaga warisan sejarah dari Pabrik Gula yang dapat dinikmati oleh masyarakat umum.
-          Diversivikasi tujuan wisata edukasi yang ada di masyarakat
-          Pengembangan  unit usaha sebagai sumber pemasukan lain bagi Pabrik Gula.


B. BAHASAN
1. Kondisi Terkini
Pabrik Gula di lingkungan PTPN X sebagian besar merupakan pabrik gula peninggalan jaman penjajahan. Masih banyak bangunan-bangunan milik pabrik yang ada di sekitar pabrik memiliki nilai seni dan sejarah yang tinggi. Selain itu, peralatan-peralatan yang dari jaman dahulu masih dipakai hingga sekarang maupun sudah tidak bisa dipakai juga memiliki nilai sejarah tinggi, misal: lokomotif uap, rancang pabrik jaman dahulu dan sekarang, serta benda-benda lainnya. Di sisi lain, citra pabrik gula sekarang ini yang merupakan pabrik yang kotor, gelap, sepi jika tidak sedang proses serta riuh saat proses giling berlangsung. Hal ini memberikan citra negatif oleh masyarakat akan kondisi pabrik gula saat ini.
Selama ini waktu kerja aktif pegawai  pabrik gula hanya pada saat musim panen tebu (musim giling). Selebihnya digunakan untuk persiapan dokumen-dokumen, membersihkan peralatan/ mesin-mesin pabrik beserta lingkungan pabrik. Dewasa ini, pabrik gula yang kebanyakan merupakan warisan jaman belanda tertutup untuk umum. Kalaupun dibuka untuk umum hanya pada saat ada acara pabrik seperti pasar malam, perlombaan olahraga, dan acara lainnya. Pada dasarnya acara-acara tersebut digunakan untuk menunjukan eksistensi serta kepedulian pabrik dengan masyarakat sekitar, namun acara-acara tersebut hanya hiburan semata yang kurang memiliki nilai edukasi terlebih dengan dunia industri gula tebu.
Direktur Produksi PT Perkebunan Nusantara X T. Sutaryanto menyatakan pentingnya menata lingkungan pabrik gula (PG). “Kami tahun ini menyiapkan dana untuk tata kelola lingkungan 11 PG menjadi Rp 40,8 miliar, yang merupakan kenaikan dibandingkan 2012 hanya Rp 13,5 miliar agar target produksi gula tercapai,” (dikutip dari: www.bisnis-jatim.com 22 Januari 2013). Program tersebut dapat dijalankan beriringan  dengan program Agrowisata Manis ini. Sehingga perbaikan-perbaikan yang dilakukan oleh PTPN X selain memperbaiki internal pabrik, juga dapat memberikan nilai tambah pada pabrik.
2. Gagasan yang Diajukan
Dari berbagai potensi dan masalah-masalah yang ada, saya menggagas solusi yang bernama ”Agrowisata Manis”. ”Agrowisata” berarti objek wisata yang berbasis agroindustri/industri tanaman. Sehingga bukan saja mengangkat suatu tempat sebagai objek wisata, namun juga memperhatikan sisi-sisi ekologi yang berkorelasi positif dengan industri utamanya. ”Manis” menginterpretasikan rasa dari produk utama PG, yaitu gula yang memiliki rasa manis. Sehingga dengan nama program ”Agrowisata Manis” dapat mewakili bahwa program alternatif wisata yang terdapat di Pabrik Gula dengan nilai edukasi bagi pengunjung.
Agrowisata Manis memiliki beberapa percabangan kegiatan, dimana dapat dilihat pada bagan dibawah ini:
 Agrowisata Manis merupakan suatu program dengan 3 jenis kegiatan, yaitu Museum Manis, Field Trip, dan Kewirausahaan Manis.
  1. Museum Manis
Untuk jenis kegiatan Museum Manis diperlukan suatu ruang atau beberapa ruang yang difungsikan sebagai museum, galeri, ruang pelatihan, bioskop mini, dan tempat-tempat lain yang sekiranya diperlukan. Rancangan ruang yang mungkin diperlukan seperti gambar dibawah ini.


Keterangan :
  1. Monumen (Bagian alat/Lokomotif/gerbong tebu) atau Papan Nama yang menunjukan identitas tentang Museum Manis dan Agrowisata Manis tersebut. Semakin bernilai seni dan sejarah tinggi semakin bagus.
  2. Teras atau halaman dengan gazebo payung beserta tempat duduk untuk pengunjung yang sedang beristirahat atau konsumen yang ingin mengonsumsi produk dari galeri manis
  3. Meja Tamu/ receptionist yang bertugas sebagai sumber informasi mengenai Agrowisata manis. Di sini juga ada petugas keamanan serta pemandu wisata/ guide yang akan menjelaskan mengenai sejarah Pabrik Gula serta isi dari museum manis tersebut.
  4. Loby Museum yang berfungsi  sebagai tempat berkumpul pengunjung dan tempat barang-barang/ foto-foto bersejarah milik Pabrik Gula,
  5. Foto-Foto/Gambar-gambar penting atau memiliki nilai sejarah/ edukasi yang berkenaan tentang Pabrik Gula. Misal : Gambar Pabrik berikut penjelasan sejarah berdirinya pabrik; Foto pabrik jaman dahulu (penjajahan); Pimpinan pabrik pertama; foto peresmian-peresmian pabrik; foto alat jaman dahulu dengan alat jaman sekarang; Foto kegiatan pabrik jaman dahulu; Foto pabrik sekarang dibanding jaman dahulu, dan lain-lain.
  6. Ruang bioskop mini yang akan memutar film edukasi tentang proses pembuatan gula dari tebu serta sejarah pabrik maupun industri gula Indonesia. Selain itu juga digunakan sebagai pengajaran teori dalam kegiatan kewirausahaan manis.
  7. Ruang pembuatan dan pelatihan produk-produk berbasis gula dimana sekat antara ruang ini dengan galeri produk dipakai kaca bening sehingga aktivitas dalam pembuatan produk dapat dilihat oleh pengunjung yang akan membeli produk di galeri. Hal ini akan memberika ketertarikan dan keingintahuan pembeli mengenai cara pembuatan produk tersebut.
  8. Galeri produk merupakan tempat display utamanya produk-produk hasil produksi seperti permen, gula asem, dll maupun produk dari mitra. Selain itu juga dijual produk pendukung lainnya seperti makanan dan minuman ringan. Juga dijual berbagai souvenir khas tentang museum manis seperti kaos, gelang ukiran dari bambu, gantungan kunci, pen, tas, dan lain-lain.
Bangunan museum yang digunakan merupakan bangunan bekas peninggalan yang masih layak digunakan. Sehingga, modifikasi perlu dilakukan untuk menunjang program ini. Seperti modifikasi ruang untuk bioskop mini dan galeri produk. Namun, modifikasi yang dilakukan harus tetap menjaga nilai seni dan sejarah bangunan.
Di meja penerima tamu, pengunjung melakukan registrasi dengan menuliskan biodata singkat/ kuisioner yang berfungsi sebagai media pengukuran tingkat kepuasa pengunjung. Sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan pada berbagai aspek yang diperlukan. Selain itu, pengunjung juga harus membayar biaya dengan nominal yang ditetapkan manajemen untuk dapat masuk dan menikmati segala fasilitas yang ada di museum.
Pengunjung sebaiknya merupakan rombongan, namun jika pengunjung datang secara individu tetap  akan dilayani untuk penjelasan isi museum. Namun, untuk pemutaran film dokumenter di bioskop mini dilakukan pada jam-jam tertentu saja untuk pengunjung umum. Sedangkan untuk pengunjung dalam bentuk rombongan dapat disesuaikan waktunya dengan jadwal rombongan.
Jika pengunjung akan mengikuti pelatihan pembuatan produk, maka harus mengonfirmasi minimal 1 minggu sebelumnya agar manajemen dapat mempersiapkan bahan-bahan serta membayar biaya pelatihan sesuai kebijakan manajemen. Pelatihan produk dipimpin oleh tutor yang juga merupakan pegawai museum manis. Produk yang dapat dibuat diantaranya : dendeng, permen gula, gula asem, dan produk-produk lain yang berbasis gula dan menarik. Jika sedang tidak ada pelatihan, tutor akan bekerja membuat produk-produk berbasis gula untuk dijual di galeri produk.
Geleri produk terbuka untuk umum, sebab selain menjual produk-produk hasil produksi museum manis, juga menjual produk-produk umum lainnya. Di sisi lain teras depan museum dapat dijadikan tempat melepas lelah atau menghabiskan waktu bagi para pengunjung sambil menikmatin produk dari galeri manis.
  1. Field Trip
Kegiatan ini dilakukan dengan berjalan-jalan mengelilingi pabrik. Hal ini hanya dilakukan juka pabrik dalam masa tutup giling. Sebab jika dalam masa proses produksi/ buka giling selain dapat mengganggu berjalannya proses juga dikhawatirkan akan keselamatan pengunjung.
            Kegiatan ini jika memungkinkan dapat dilakukan dengan menaiki kereta tebu dengan gerbong yang telah dimodifikasi. Lebih baik lagi jika dimulai dari awal, yaitu dari kebun tebu dimana pengunjung dapat mencicipi rasa tebu asli dari kebun, laku mengelilingi tempat-tempat bersejarah pabrik, serta mengikuti alur proses produksi tebu menjadi gula pasir. Saat pengunjung melakukan perjalanan, ada petugas yang memberikan penjelasan. Sehingga pengunjung selain dapat menikmati wisata alam/ pemandangan alam yang indah juga paham mengenai sejarah pabrik tebu tersebut dan paham akan proses pembuatan gula pasir dari awal (tebu) hingga gula pasir siap edar.
            Peserta kegiatan ini dikhususkan bagi pengunjung dalam rombongan, misal : Studi Wisata anak sekolah, kunjungan mahasiswa, kunjungan perusahaan, dll. Jumlah biaya dan kisaran jumlah peserta yang mengikuti kegiatan ini ditentukan oleh manajemen. Konfirmasi kegiatan ini harus dilakukan dalam kurung waktu tertentu sebelum kunjungan untuk persiapan manajemen.
  1. Kewirausahaan Manis
Program Kewirausahaan Manis lebih ditujukan sebagai salah satu sumber pendapatan yang dapat menunjang keberlangsungan program Agrowisata Manis ini. Terdiri dari galeri produk, pembuatan dan pelatihan pembuatan produk serta membuka kesempatan kepada masyarakat untuk bermitra.
            Galeri produk dibuka untuk umum dengan berbagai macam produk yang dijual, terutama produk khas hasil produksi sendiri. Galeri dikemas dengan nilai seni dan budaya dimana perabotan serta penataan yang memiliki nilai artistik dan sejarah. Diperdengarkan alunan musik tradisional agar suasana klasik dirasakan setiap pengunjung yang datang.

3. Pihak-Pihak yang Membantu Mengimplementasikan Gagasan
Menyongsong Agroindustri di lingkungan Pabrik Gula di lingkungan PTPN X, ada banyak hal yang perlu disiapkan oleh PTPN X. Kerjasama dengan pihak-pihak terkait harus dibangun dan ditingkatkan. Sebab program seperti ini  masih cukup baru di masyarakat. Sehingga agar program ini dapat berkelanjutan dengan baik maka perlu dilakukan kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya:
a.       Pemerintah. Pemerintah melalui Kementrian BUMN harus dapat membuat kebijakan yang mengatur dan mengontrol terlaksananya program Agrowisata ini. Selain itu, juga dapat menganggarkan dana-dana yang dipergunakan untuk pengadaan serta pemeliharaan infrastruktur dari program ini. Juga membantu dalam mempromosikan program ini kepada masyarakat. Selain menyiapkan keperluan dari segi infrastrukturnya, perlu disiapkan pula dari segi tenaga kerja atau SDM (Sumber Daya Manusia). Sebab beberapa kegiatan dari program ini akan terus berjalan sepanjang tahun, seperti pembuatan dan pelatihan produk dan museum manis. Namun, kebutuhan tenaga kerja untuk program ini tidak keseluruhan merupakan tenaga rekrutan baru karena beberapa bagian dapat diambil dari karyawan pabrik yang selama pabrik tutup giling tidak bekerja.
b.      Dinas Kebudayaan dan Pariwisata . Dinas Kebudayaan dan Pariwisata daerah sekitar juga patut dilibatkan dalam hal pemasara utamanya. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan untuk memasukan Agrowisata Manis ini sebagai salah satu program pariwisata unggulan daerah tersebut. Sehingga dapat lebih luas sebaran informasi serta dapat membantu pemasukan daerah melalui pajak dan pemasukan lainnya.
c.       Dinas Pendidikan. Dinas Pendidikan dapat dilibatkan dalam program ini untuk melebarkan pasar ke dunia pendidikan. Sebab dalam program ini di angkat nilai edukasi yang sangat bermanfaat bagi siswa atau mahasiswa. Mereka dapat mengetahui tentang proses apa saja yang terjadi di dalam PG berikut penjelasan umumnya. Sehingga diharapkan nantinya ada banyak cendekiawan-cendekiawan muda yang tertarik dan mengembangkan industri gula bangsa Indonesia.
d.      Lingkungan Sekitar. Diperlukan peran masyarakat sekitar untuk  mendukung program ini. Sebab, dengan kondisi lingkungan yang baik akan lebih menarik wisatawan untuk berkunjung. Tenaga ahli dari lingkungan sekitar juga sangat diperlukan, missal sebagai pemandu di dalam museum, tenaga pengajar atau pembuat produk, dan lain-lain.


4. Langkah-Langkah yang Dapat Dicapai
a.         Membuat program ”Agrowisata Manis” di tiap Pabrik Gula di lingkungan PTPN X.
b.         Mempersiapkan segala infrastruktur pendukung program.
c.         Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait
d.        Membangun kerjasama dan melakukan promosi kepada masyarakat dengan intensif
e.         Membuat acara-acara tahunan yang memiliki nilai sejarah dan budaya pada saat-saat tertentu dengan melibatkan masyarakat umum. Misal pada saat buka dan tutup giling.

5. Analisa SWOT
a. Strenght
·            Warisan bangunan, cerita, dan peralatan yang memiliki nilai sejarah tinggi.
·            Belum ada wisata sejarah yang diselaraskan dengan wisata edukasi di Indonesia
·            Agrowisata merupakan salah satu alternative tujuan wisata popular saat ini
·            Wisata sejarah lebih diminati wisatawan mancanegara dan wisatawan domestik dari kalangan pelajar.
b. Weakness
·            Karena masih baru, sehingga pengetahuan masyarakat akan Agrowisata Manis masih kurang. Namun hal ini dapat diatasi dengan promosi yang lebih gencar menggunakan berbagai metode.
·            Perlunya penataan ulang beberapa area lingkungan pabrik sehingga dapat lebih menarik pengunjung serta penyesuaian pola kerja karyawan
·            Pengadaan sarana dan prasarana yang menunjang program
c. Opportunity
·            Memperbaiki image dari pabrik gula menjadi lebih baik
·            Dapat menjadi sumber alternatif pemasukan pabrik
·            Terbukanya kesempatan dalam pengembangan Agrowisata dengan nilai sejarah dan edukasi
d. Thread
·            Adanya tempat-tempat Agrowisata yang mulai banyak dikembangkan di berbagai tempat.

6. Teknik Implementasi yang Akan Dilakukan
Teknik pengimplementasian menggunakan atau memanfaatkan segala aset yang bernilai dari Pabrik Gula di lingkungan PTPN X. Selain itu dikemas dengan metode wisata edukasi dan dikelola oleh manajemen terpisah atau dalam Divisi Humas Pabrik Gula. Juga dengan melibatkan pihak-pihak terkait demi keberlangsungan program.

7. Prediksi Hasil yang Akan Diperoleh
Citra masyarakat akan Pabrik Gula akan lebih baik dimana lingkungan sekitar dapat memanfaatkan suasana taman museum manis sebagaitempat rekreasi dan bermain anak-anak. Selain itu juga dapat membuka kesempatan berwirausaha dan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Aset-aset dari pabrik gula yang memiliki nilai sejarah dapat terselamatkan dan terlestarikan. Serta sebagai wujud peran pabrik gula dalam hal sosial kepada masyarakat. Juga mendapatkan pemasukan tambahan ke dalam pabrik gula.

Senin, 07 Januari 2013

Resolusi (lagi)

Bener2 kasihan blog ini,,, gk pernah diurusin sama yg punya,,,,
Apa daya,,, kesibukan datang bertubi2,,,


Resolusi,, sudah ada di postingan sebelumnya,,

Ini cuma mau berbagi ayat emas ku tahun ini,,

Mazmur 91 : 2
aku akan berkata kepada TUHAN: :Tempat perlindunganku dan kubu pertahananku, Allahku, yang kupercayai."

Memang cuma dia tempat perlindungan dan pertahananku dalam menghadapi segala ujian hidup ini..


saat ini aku lg lembur ngerjain skripsi,,, harus bisa ujian bulan ini cz buat hadiah ultah kekasih (Debby, red) dan 2 tahun hubungan ku sama dia :D

Puji Tuhan,,, semua karna anugrahNya

Minggu, 15 Januari 2012

RESOLUSI ??

Tahun baru ada banyak orang2 punya keinginan2 baru,,ada yang pengen ini,,itu,,dan lain sebagainya..

aku juga sih ^^
tapi yang pasti gk pengen pacar baru,,,kan kata Tuhan cukupkanlah dirimu dengan apa yang telah kamu peroleh (weiitz,,rohani bgt ni :D)

namun,,taun ini rasanya imanku di uji sm Bapa,,diawal tahun aku mulai mendapat berbagai hal yang menjatuhkan aku,,namun apa daya,,aku kan cuma bisa pasrah,,percuma aku berusaha mengatasi itu pake kekuatanku,,aku kan lemah lunglai tak berdaya :D... cuma Yesus yang jadi andalanku ^.-

so,,resolusi hanyalah sebuah harapan saja menurutku,,cz Tuhan kan bilang kalau kita jg harus berpengharapan selalu padaNYA,,tp harus tetep di ingat kl kita harus beriman dan berserah pada Nya,,
ingat Yes 55:8 ayat emasku 2 tahun yang lal,,dan itu terjadi sunggu nyata dalam hidupku :) #howgreatourGod

eh,,ngomong2 ayat emasku tahun ini ada di efesus 4:23-24
jadi tahun ini aku harus berubah (bukan jadi power ranger ato ultraman --' ) tapi kepribadianku srta hubunganku denganNya yang harus lebih lagi diperbaiki,,

Semangat sobat2,kawan2,bapak2,ibu2,mas2,mbak2,adek2,dll
God never leave us